Apa saya harus time travel?

Mau lompat ke masa depan?


Sebenarnya, ketika terjaga, tiap detiknya kita sedang time travel ke masa depan. Dan saat tidur, kita time travel ke masa depan juga. Bangun.. bangun.. cek waktu dan kaget kesiangan 😂 seperti time traveler yang salah zona waktu saja, 'kan?

Tapi jika terdapat gawai atau jam ajaib yang memang bisa membuat lompat lebih jauh ke masa depan sesuai keinginan kita sendiri? Hmmm... kira-kira apakah perlu? Mungkin tergantung tujuannya. Alih-alih efek samping atau paradoks yang akan terjadi, apakah tujuan lompat waktu itu cukup mulia? Atau apa sekedar iseng saja? Senang-senang saja? 

Tapi apa pun tujuannya, sepertinya hanya akan buang-buang waktu.






Mau lompat ke masa lalu?


Jika bisa, mungkin saya pribadi akan rutin posting 2 tulisan per bulan di blog ini seperti rencana awal saya saat pertama membuat blog 😅

Tapi... kenapa harus mengikat diri kita dengan kata "andai"?

Apakah tidak ada satu pun pilihan solusi atau jalan keluar yang terlihat di depan?

Manusia hanya bisa bahagia dalam waktunya dengan bantuan atau keberadaan manusia lainnya.

So... Apakah tidak ada orang baru yang bisa kita sayang atau pedulikan di detik-detik ini? Apakah tidak ada seorang pun yang tidak sayang atau mempedulikan kita di detik-detik ini?

Menurut saya pribadi, time travel tidak akan menjaga usia fisik kita, entah kita lompat jauh ke masa lalu atau masa depan. Jika kita lompat jauh ke tahun 1900, setiap detik yang berlalu di tahun itu akan membuat usia kita bertambah juga. Kita tetap akan menjadi tua. Jadi, meski time travel memungkinkan, pada akhirnya itu pun hanya menentukan lokasi dan waktu dimana kita akan mati.

Lompat ke masa lalu atau ke masa depan, tidak akan menyelamatkan kita dari sifat buruk kita sendiri. Bahkan tidak akan menyelamatkan kita dari kematian.

Lebih masuk akal dan mudah dipahami jika semua orang berusaha dan bersaing menjadi lebih baik mengikuti alur waktu ke depan, daripada semua orang berlomba kembali ke masa lalu untuk memperbaiki yang disesali.

Kegagalan kemarin (atau di hari ini) harusnya melatih diri untuk lebih berani dan lebih cerdik menentukan pilihan yang lebih baik ke depan.

Kegagalan harusnya dapat melatih diri untuk bangkit, bukan malah mengais dan tenggelam diam dalam riwayat penyesalan.

Kesimpulannya, kita sedang time travel ke masa depan tiap detiknya dan selama masih hidup, itu artinya kita masih bisa dapat kesempatan untuk menyiapkan masa depan yang lebih baik dari semua hal yang kita sesali di masa lalu 💪

Dan semoga saja Maret nanti bisa kembali rutin posting 2 tulisan lagi 👌 hahaha


Stay safe, everyone 👊😉




~tulisan ini dapat saya revisi/hapus

Komentar

Postingan Populer